Bos Danantara Sebut 4 Perusahaan China Siap Bangun Pabrik EV di Indonesia, Ini Daftarnya
![]() |
Foto: Dian Erika/Kompas |
DKI.TODAY – Industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia diprediksi bakal semakin panas. Hal ini menyusul rencana empat perusahaan asal China yang siap menanamkan investasi untuk membangun pabrik EV di Tanah Air. Kabar tersebut diungkap langsung oleh Hendra Danantara, Direktur Utama Danantara, dalam wawancara eksklusif.
Empat Raksasa China Siap Masuk
Menurut Danantara, keempat perusahaan tersebut sudah berada dalam tahap akhir negosiasi dengan pemerintah Indonesia. "Mereka serius. Bahkan, beberapa sudah melakukan survei lokasi dan merancang desain pabrik," ujarnya.
Keempat perusahaan tersebut adalah:
- BYD Auto – Produsen EV terbesar di dunia yang berbasis di Shenzhen.
- NIO – Startup premium EV asal Shanghai yang terkenal dengan teknologi baterai swap.
- SAIC Motor – Pemilik merek MG yang sudah lebih dulu menjual mobil listrik di Indonesia.
- GAC Aion – Divisi EV dari GAC Group yang sedang ekspansi global.
Target Produksi Capai 500.000 Unit/Tahun
Danantara mengungkapkan, jika semua rencana investasi terealisasi, total kapasitas produksi keempat pabrik tersebut bisa mencapai 500.000 unit per tahun. "Ini akan mengubah lanskap industri otomotif Indonesia. Kita tidak hanya jadi pasar, tapi juga hub produksi EV untuk ekspor," tegasnya.
Pemerintah disebut sedang mempersiapkan insentif tambahan, termasuk tax holiday dan kemudahan perizinan, untuk mempercepat realisasi proyek.
Pasar Indonesia Jadi Incaran
Data Gaikindo mencatat, penjualan kendaraan listrik di Indonesia melonjak 120% pada 2024. Lonjakan ini menjadi daya tarik utama bagi investor China yang ingin menguasai pasar Asia Tenggara.
"Indonesia punya sumber daya baterai seperti nikel. Ditambah pasar yang besar, jadi magnet bagi produsen EV global," tambah Danantara.
Jika tidak ada kendala, pembangunan pabrik diprediksi dimulai akhir 2025 dengan operasional perdana pada 2027.
(ar/ar)
Post a Comment